Minggu, 28 Oktober 2012

KONSEPSI EKOSISTEM


KONSEPSI EKOSISTEM

Nenek moyang kita telah mampu dan memiliki pengetahuan dimana harus mencari makanan atau tumbuhan yg dapat dimakan dan dimana dapat mencari buruan yang dapat diburu.Mereka juga dapat menentukan tempat dimana mereka dapat tinggal bersama kelompoknya di tempat aman dari serangan binatang buas dan keganasan cuaca/iklim.

Di jaman moderen ini pengetahuan orang sudah makin jauh tidak hanya sekedar mencari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi sudah dapat mengetahui dimana kita bisa menanam tanaman dengan input yang minimal dan membangun permukiman/rumah dengan resiko yang minimal. Kita juga mengetahui adanya berbagai resiko kerusakan lingkungan yang timbul karena kegiatan kita.Semuanya ini memberikan gambaran pada kita bagaimana kita selalu berhubungan dengan lingkungan dimana kita berada.

Dalam bab ini akan diuraikan bagaimana keterkaitan organisme dengan lingkungannya di permukaan bumi ini yang sangat ditentukan oleh keadaan fisik, kimiawi, atau biologis.

Ilmu ekologi tidak seperti ilmu yang lain. Ilmu ekologi sangat mudah dirasakan dan dialami oleh semua orang bahkan semua makhluk dimuka bumi ini.Sungguhpun ekologi bukan ilmu pengetahuan yang mudah untuk dipelajari. Untuk mempelajari eita kita harus mempelajari organisme dalam 3 level yaitu level individu organisme, level populasi dari individu dan level komunitas dari populasi.

Untuk mempelajari hal tersebut tentunya dibutuhkan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu-ilmulain seperti biokimia, perilaku, klimatologi, geologi biologi secara luas, dll. Di dalam ekologi kita akan berhadapan dengan variabilitas atau keragaman yang luar biasa seperti jutaan spesies dan keragaman fisiknya serta miyaran sifat individu. Tetapi di dalam mempelajari ekologi kita akanmencari kecenderungan suatu keseragaman sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dalam keragaman tersebut. Jangan kita malah tenggelam dalam jutaan keanekaragaman yang membuat kita tidak dapat menemukan apa-apa.

Apakah ekologi 
Ekologi (dari bahasa yunani oikos = rumah=tempat hidup dan logos = ilmu=yang mempelajari) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orgaisme saling berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan abiotiknya. Untuk meningkatkan pemahaman hubungan antar organisme ini dikelaskan bahan yang dibicarakan ke dalam kelas-kelas dari tingkat sub aton àatom à cel à…….Sampai ke tingkat àbiosphere. Para ekologist mencoba  memfokuskan perhatiannya untuk dapat menjelaskan interaksi antar organisme, populasi dan komunitas. Berikut ilustrasi tingkat organisasi bahan/materi di biosphere.












BIOSPHERE
Galaksi
Tatasurya
Planet
EKOSISTEM
Bumi
Biosphere

Ekosistem

Komunitas

KOMUNITAS
Populasi

Organisme

System organ

Organ tubuh
POPULASI
Jaringan
Cell
Protoplasma
Molekul
ORGANISME
Atom
Subatomic

Organisme, dan spesies
Organisme adalah segala bentuk kehidupan.Organisme merupakan unit pokok dalam ekologi.Sedang cell adalah unit dasar kehidupan setiap organisme. Beberapa organisme seperti bakteri merupakan organisme dengan sel tunggal, tetapi kebanyakan orgaisme adalah multi sel. Organisme dapat dikelaskan ke dalam spesies, yaitu kelompok organisme yang satu sama lain mirip dalam kenampakan, perilaku, susunan kimia, dan susunan genetis. Para ilmuwan menggunakan cara tertentu untuk mengklasifikasikan organisme ini misalnya taksonomi tumbuhan dan taksonomi hewan.

Dimuka bumi ini diperkirakan ada sekitar 4 – 100 juta spesies, yang kebanyakan adalah spesies jasad mikro yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kita belum tahu secara pasti berapa jumlah spesies yang ada di muka bumi ini, tetapi  kitatahu bahwa kita hidup berama dengan sekitar 10 – 15 juta spesies di muka bumi ini.Dari spesies yang hidup bersama-sama kita ini ada sekitar 1,4 juta spesies telah diidentifikasi dan diberi nama yang sebagian besar adalah insecta.

Populasi, komunitas dan ekosistem
Populasi adalah kelompok spesies yang sama dan  saling berinteraksi. Spesies yang berbeda yang saling berhubungan dengan kelompok spesies lain dalam suatu area disebut komunitas. Sedangkan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya yang berupa materi dan energi disebut ekosistem

Populasi adalah sekelompok individu dari spesies yang sama yang saling berinteraksi dan menempati suatu area tertentu. Misalnya ikan emas di kolam, ikan tuna di laut, pohon kemiri di hutan, bunga edelways di puncak gunung, manusia di suatu desa. Pada umumnya secara alami individu dalam populasi memiliki sedikit perbedaan sehingga antar individu memilki sifat dan perilaku yang berbeda satu sama lain. Ini yang disebut sebagai keragaman genetis populasi.Tempat dimana populasi atau individu hidup ini disebut habitat, yang dapat berupa kawasan sempit tertentu misalnya kolam ikan atau dapat juga seluas samudera, bahkan juga dapat hanya sesempit perut rayap dimana populasi jenis bakteri tertentu hidup di dalamnya. Tempat atau area dimana kita dapat menemukan spesies disebut sebaran/distribusi atau range/rentang.

Komunitas atau juga sering disebut komunitas biologi terdiri atas semua populasi dari berbagai spesies yang hidup dan berinteraksi satu sama lain di suatu tempat.

Sedangekosistem adalah komunitas dimana seluruh populasi dari spesies yang berbeda saling berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya yang berupa materi dan energi. Ekosistem dapat bervariasi dari hanya sekedar cekungan air rawa sampai seluruh sungai, atau sepetak hutan sampai seluruh kawasan hutan.Ekosistem dapat alami atau buatan manusia.Ekosistem buatan misalnya kawasan pertanian (sawah) kebun sawit, HTI, atau bendungan/waduk, juga desa, kota, atau kota metropolitan seperti Jakarta.

Seluruh gabungan ekosistem dimuka bumi ini kemudian disebut biosfer (biosphere), yaitu ekosistem global dimana seluruh kehidupan saling berhubungan. Satu hal yang dapat kita simpulkan dari belajar ekologi ini bahwa semua terkait dengan semua yang lain.

Bumi sebagai penyangga sistem kehidupan.

Bumi tersusun atas empat lapisan yang saling berhubungan, sebagai penyangga kehidupan (biosphere).Yang sesungguhnya tersusun atas banyak lapisan.Lapisan atmosphere, adalah lapisan tipis udara yang melindungi bumi, di dalam lapisan ini terdapat lapisan troposphere yang hanya setebal sekitar 17 km, dari atas permukaan laut. Di dalam lapaisan ini udara didominasi oleh nitrogen (78%) dan oksigen (21%) sedang gas yang lain hanya sekitar 1% saja. Di dalam lapisan troposphere inilah proses cuaca dan iklim terjadi, sehingga ada perbedaan iklim dari satu tempat ke tempat lain dan adanya perbedaan cuaca dari waktu ke waktu.

Di atas lapiasa troposphere terdapat lapisan stratosphere yang membentang keatas dari 17 sampai 48 km dari atas permukaan laut.Lapisan ini memiliki peran yang sangat vital, salah satunya karena di bagian bawah dari lapisan ini ada lapisan ozon (O3)yangberfungsi menyaring bagian dari sinarmatahai yang berbahaya bagi kehidupan yaitu sinar ultraviolet. Dengan adanya lpaisan oson inilah yang memungkinkan adanya kehidupan di atas tanah dan di permukaan air.

Lapisan yang lain adalah hydrosphere, yang terdiri dari air yang ada di seluruh bagian bumi kita ini. Airyang ada di muka bumi dapat dalam bentuk air atau cairan yang ada di permukaan bumi dan di dalam tanah dan sebagai lengas tanah (ground water dan soil maisture), berbentuk es di kutub, puncak gunung, didalam tanah sebagai permafrost atau yang terapung di laut sebagai iceberg, dan uap air yang ada di atmosphere.

Sedangkan bumi sendiri tersusun atas inti magma, kulitbumi yang berupa batuan, dan bagian tipis kulit luar yang disebut kulit luar (outer crust).Lithosphere adalah bagian dari kulit luar dan upper mantel.Di dalam lithosphere inilah terkandung sumberdaya alam yang tidak terbarukan yang berupa mineral dan bahan bakar fossil seperti minyak bumi dan batubara dan juga sumberdaya alam yang dapat diperbarui seperti kesuburan tanah (nutrient) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetasi.Jadi kalau diibaratkan bumi itu seperti buah apel maka biosphere tidak bedanya dengan kulit apel yang tipis itu saja.Tujuan dalam mempelajari ekologi adalah untuk memahami interaksi antar lapisan (udara, air, tanah dan organisme) dalam menyangga sistem kehidupan.

Apa yang dapat menjaga keberlangsungan hidup di muka bumi
Adanya energi sinar matahari, siklus materi, dan gaya gravitasi bumi yang mampu memperthankan adanya keberlangsungan hidup di muka bumi ini

Energi dari mata hari, sebuah fusi nucear raksasa, menyuport hampir seluruh kehidupan di muka bumi ini dengan penerangan dan menghangatkan planet bumi.  Sinar matahari ini juga yang menyupost proses fotosintesa tanaman, alga, dan plankton yang memiliki klorofil dimana organisme tersebut menyerap panas matahari dan mensitesa untuk menghasilkan senyawa seperti karbohidrat yang membuat organisme ini hidup dan memberi makanan bagi jasad hidup yang ain (konsumer). Matahari juga lah yang menggerakkan sebagian besar daur materi dan memungkinkan peristiwa/proses iklim dan cuaca berlangsung yang dapat mendistribusikan panas dan air tawar ke seluruh permukaan bumi.

Macintosh HD:Users:priyonoprawito:Desktop:pri002.jpg
Gambar : Kehidupan dibumi tergantung dari aliran enegi sinar matahari ke biosphere dan kembali lagi ke luar agkasa, siklus materi, dan gravitasi bumi yang menjaga gas-gas di atmosphere tidak lepas keangkasa, menjaga berjalannya siklus materi melalui gerakan air dan udara dan jasad hidup. (Miller, 2007).

Sebagian besar energi yang masuk ke permukaan bumi berupa gelombang yang dapat dilihat dengan mata.Sebagian besar dari gelombang ini kemudian ada yang masuk dan menembus atmosfer sampai ke permukaan bumi dan ada yang diserap di atmosfer atau dipantulkan keluar atmosfer. Yang pasti bahwa jumlah panas yang diterima bumi sama dengan jumlah panas yang dikeluarkan ke luar angkasa. Apabila hal ini tidak seimbang lagi maka kita akan kepanasan atau kedinginan karenanya. Secara sekematis seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut.

Macintosh HD:Users:priyonoprawito:Desktop:pri002.jpg
Gambar : Aliran energi ke dan dari permukaan bumi (Miller, 2007)

Sebagian besar energi sinar matahari yang masuk ke atmosferakan mengalami degradasi menjadi gelombang panjang berupa sinar infra merah yang tidak kasat mata. Gelombang infra merah ini kemudian di atmosfer akan bertemu dengan (yang sering disebut sebagai) gas rumah kaca yang terdiri dari (CO2, CH4, N2O, uap air, dan ozon O3) di lapisan troposfer. Radiasi ini kemudian menyebabkan molekul-molekul gas rumah kaca tersebut bergetar dan mengeluarkan panas berupa gelombang lebih panjang lagi ke troposfer, yang kemudian dapat menyebabkan pemanasan/ menghangatkan udara dan permukaan bumi. Tanpa adanya pengaruh gas rumah kaca alami ini permukaan bumi akan terlalu dingin untuk memungkinkan adanya kehidupan di muka bumi seperti yang kita temukan saat ini.

Belakangan diketahui bahwa aktivitas manusia mulai menyebabkan adanya “gangguan” terhadap gas rumah kaca alami ini  dan diperkirakan akan meningkatkan suhu bumi. Pembahasan hal ini akan dibahas secara terpisah dalam bab lain. Atau baca buku karangan Priyono dkk (2010) yang berjudul Rehabilitasi Lahan Kritis pada bab terakhir.

Komponen Ekosistem
Kita lihat dari luar angkasa, bumi kita menyerupai puzle raksaksa yang tersusun atas berbagai bentuk lahan dan lautan yang luas.Para ahli biologi telah mengkelaskan bagian daratan dari biosfer ini sebagai biome (BY-ohms). Di dalam pembagian ini ada perbedaan wilayah yang luas misalnya berupa hutan, padang pasir, padang rumput, dengan iklim yang berbeda demikian juga spesies khas (khususnya tumbuhan) yang cocok dengan kondisi iklim masing-masing. Perbedaan biome karena perbedaan vegetasi ini terutama disebabkan adanya perbedaan iklim yang utamanya adalah faktor curah hujan.Curah hujan berkisar antara kurang dari 250 mm/tahun sampai lebih dari 1250 mm per tahun.Transek ini menyangkut ketinggian dari 0 - 4.600 m dpl.
Macintosh HD:Users:priyonoprawito:Desktop:pri003.jpg
Gambar : Contoh biome di amerika serikat dari nevada (pantai barat amerika) sampai timur/tenggara di Pegunungan appalacian sebelah timur mississippi (Miller, 2007).

Komponen abiotik dan biotik ekosistem
Ekosisten terdiri dari komponen tidak hidup (abiotik) seperti air, udara, nutrien, dan sinar matahari. Komponen hidup (biotik) yang berupa komponen biologis seperti produser yang berupa tumbuhan, alga yang dapat menghasilkan makanan untuk dirinya sendiri;konsumer seperti binatang yang memperoleh bahan makanannya dari tumbuhan atau binatang yang lain;pengurai pada umumnya bakteri yang mengurai sisa-sisa tumbuhan atau binatang dan mendaurnya masuk ke dalam tanah atau perairan untuk dikonsumsi produser lagi.

Masing-masing spesies dan populasinya akan memiliki syarat hidup yang berbeda-beda. Satu spesies dapat hidup sangat baik di tanah yang basah, yang lain butuh tanah yang kering dan lembab. Spesies lain lagi butuh sinar matahari terang benderang dan suhu tinggi sedang spesies yang lain hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kondisi cahaya redup di bawah naungan pohon. Masing-masing spesies memiliki batas toleransi yang dapat diterima. Di luar batas tersebut spesies akan mati. Di dalam spesies sendiri akan terjadi sedikit perbedaan toleransi karena perbedaan faktor genetis atau perbedaan kondisi kesehatan, umur, atau faktor yang lain. Sebagai contoh orang ada yang dapat nyamat di lingkungan yang panas seperti di Bengkulu, sedang orang lain merasa tidak tahan hidup di cuaca panas dan hanya dapat hidup nyaman di dataran tinggi seperti di sekitar bukit kaba.

Macintosh HD:Users:priyonoprawito:Desktop:pri004.jpg
Gambar :Komponen utama ekosistem di lapangan


Faktor yang membatasi pertumbuhan populasi

Ketersediaan sumber materi dan energi dapat membatasi jumlah organismedalam populasi

Berbagai macam faktor dapat membatasi jumlah organisme dalam setiap populasi.Kadang-kadang ada satu faktor yang dapat membatasi jumlah organisme, yang kemudian disebut sebagai faktor pembatas. Faktor pembatas memiliki peran yang penting dalam menentukan pertumbuhan populasi dibanding faktor-faktor yang lain. Prisip dalam ekologi dikenal bahwa (prinsip faktor pembatas): terlalu banyak atau terlalu sedikit faktor abiotik dapat menghambat/membatasi pertumbuhan populasi meskipun faktor-faktor lain berada pada atau mendekati kondisi optimum.

Di dalam lingkungan darat, curah hujan sering menjadi faktor pembatas, sehingga terjadi gurun pasir ketika jumlah curah hujan tahunan kurang dari 250 mm. Di daratan, salah satu kandungan unsur hara dapat menjadi faktor pembatas. Misalnya kandungan P. Sebagai ilustrasi, petani menanm jagung di tanah yang kurang P, maka meskipun unsur lain seperti Nitrogen, Kalium, air dan unsur lain tersedia cukup melimpah, pertumbuhan jagung akan terhambat atau terhenti ketika P yang tersedia dalam tanah telah habis terserap tanaman. Terlalu banyak juga dapat menjadi faktor pembatas misalnya terlalu banyak air yang menyebabkan kondisi tanah anaerob membuat banyak tanaman tidak dapat hidup meskipun unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman dalam kondisi optimum. Demikian juga kebanyakan unsur seperti kebanyakan pupuk juga dapat mematikan tanaman karena keracunan atau terjadi plasmolisis.Hal ini sering ditemuai pada para penggemar tanaman hias yang tidak menguasai ilmu pertanian.

Faktor pembatas dalam lingkungan akuatik dapat berupa ketersediaan nutrient, sinar matahari, dan oksigen terlarut. Hal lain yang dapat menjadi faktor pembatas dalam ekosistem akuatik  adalah kegaraman/salinitas dan juga kelarutan beberapa jenis garam.

Produser: sebagai sumber utama seluruh makanan
Banyak organisme dalam ekosistem yang dapat memproduksi makanan berupa karbohidrat yang mereka butuhkan dari bahan kimia yang ada di lingkungan mereka.Sebagian besar membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi tetapi beberapa organisme tidak membutuhkan matahari.

Organisme di permukaan bumi ini adalah sebagai produser yang memproduksi makanan atau konsumer yang makan makanan. Produser yang sering disebut sebagai organisme aututrof  membuat makanannya sendiri dari senyawa atau unsur kimia dan energi yang diperoleh dari lingkungannya. Di daratan, sebagian besar produser adalah tanaman dengan daun berwarna hijau. Di perairan (tawar dan asin) berupa ganggang, dan tumbuhan air di dekat garis pantai. Sedang di laut pedalaman sebagai producer utama adalah fitoplankton, mikro organisme yang terapung-apung dan mengikuti gerakan air laut. Sebagian besar produser menangkap sinarmatahari untuk memproduksi karbohidrat seperti glukosa (C6H12O6) dengan fotosintesa. Sungguhpun ratusan proses kimiawi terjadi dalam fotosintesa, secara singkat keseluruhan reaksi fotosintesa dapat diringkas seperti brikut :                                            

6 CO2
+
6 H2O
sinar mataharià
C6H12O6
+
6 O2
karbondioksida

air
Sinar mataharià
glukose
+
oksigen


Beberapa produser kebanyakan adalah bakteri-bakteri jenis tertentu, dapat memproduksi makanan dari merubah komponen anorganik sederhana yang berada di sekitarnya menjadi senyawa kompleks tanpa membutuhkan sinar matahari, melalui proses yang disebut chemosynthesis (kemosintesa).


0 komentar:

Cliksense

Blog Archive

Total Tayangan Halaman

Pengikut