Selasa, 06 November 2012
Keanekaragaman hayati Mahluk Hidup
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai
tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat
tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan
tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks,
misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi
menjadi tiga tingkat, yaitu :
1.
|
Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau - variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G
+ L
F = fenotip G = genoti L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L
berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan
terjadinya variasi tadi.
Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan |
2.
|
Keanekaragaman jenis
(spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya : - variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. |
3.
|
Keanekaragaman
ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau. |
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan
atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan
terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk,
tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata
keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda,
yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur
ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi
keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme)
penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan
sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat
dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep
keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah.
Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan
hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan
tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin,
kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan
lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang
berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni.
Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri
seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau
serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan
lain-lain.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang
bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti
semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua
seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung
yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya
di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di
darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi
bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan
ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan
adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan
kegiatan praktikum berikut:
1. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis
pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam
satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan
keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan
jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang
berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman
mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya,
rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan,
ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain
pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa,
warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial
pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang
disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki
perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang
mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya
sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.
Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu
dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan
antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya.
Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal
dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk
tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa
varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat
adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada
rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip)
suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip).
Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan
silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar