Selasa, 06 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA “ MENYUSUN SILSILAH GENETIS KELUARGA ”


LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
“ MENYUSUN SILSILAH GENETIS KELUARGA ”

Description: logo unib.jpg

Oleh :
NAMA                                   : TRIA ARDI PUSPA LAGA
NPM                           : E1J011035
HARI/JAM                 : KAMIS/12.00-14.00 WIB
KELOMPOK             : 5



LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011

I.    PENDAHULUAN
1.1   Dasar Teori
Berdasarkan perlakuan kita pada hewan dan tumbuhan, adalah mustahil bagi kita untuk mengawin-ngawinkan manusia yang genotipenya diketahui atau ingin diketahui. Manusia begitu mulianya sehingga tidak mungkin bagi kita mengadakan percobaan genetika berupa berupa menyilangkan manusia sama seperti Gregor Mendel menyilangkan kacang kapri. Akan tetapi kita ketahui adanya beberapa sifat herediter pada manusia yang diwariskan secara Mendelian. Pengetahuan itu diperoleh bukan dari silangan manusia, melainkan dari silsilah atau bagan keturunan yang dibuat manusia. Silsilah yang lengkap umumnya dimiliki oleh suatu keluarga besar kerajaan, bangsawan, untuk tujuan-tujuan tertentu saja yang non-genetis. Namun, apabila didalam silsilah itu didapati pola-pola pewarisan yang Mendelian, maka kita lebih dapat merunutkannya lebih mudah.
Demikianlah, maka suatau kebetulan penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, ialah keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit menurun ini ialah Hemofilia adalah kelainan genetis disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan daarh pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian karena penderita kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-menurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus menderita sampai ajal. Penderita dilarang untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan.






II.   BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
2.1   Alat dan Bahan
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah menbulat atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarga.
2.2   Prosedur Kerja
Untuk praktikum ini anda diminta untuk membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga masing-masing, setelah itu anda diminta untuk mengestimasikan genotype keluarga anda.

















PEMBAHASAN
Sifat terpaut kromosom seks adalah sifat yang diturunkan melalui kromosom seks, yaitu kromosom X dan Y. Jika suatu sifat terpaut kromosom seks X, maka sifat tersebut akan diturunkan kepada anak laki-laki atau anak perempuan karena kromosom laki-laki dan kromosom perempuang sama-sama memiliki kromosom X (laki-laki (XY) dan perempuan (XX), tetapi biasanya sifat tersebut dimiliki oleh perempuan karena biasanya suatu sifat bisa muncul jika dalam keadaan homozigot sedangkan laki-laki hanya bersifat sebagai pembawa (carier). Jika suatu sifat terpaut kromosom Y, maka sifat tersebut hanya bisa diturunkan kepada anak laki-laki saja karena Cuma anak laki-laki yang memiliki kromosom Y sedangkan perempuan tidak memiliki kromosom Y. Jadi sifat yang terpaut kromosom seks akan diturunkan bergantung dengan jenis kelamin. Sementara sifat yang diturunkan berdasarkan kromosom autosom tidak ditentukan oleh jenis kelamin. Gen yang ada di dalam kromosom ini berperan dalam mengatur sifat-sifat tubuh.
Dalam suatu persilangan, pada keturunanya akan ada sifat yang muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi). Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul (tersembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut resesif. Persilangan dari seorang ibu yang memiliki sifat dominan dan ayah yang memiliki sifat resesif, mereka akan memiliki anak-anak yang lebih banyak memiliki sifat dominan yang dibawa oleh Ibu.
Dari peta silisilah diatas dapat diketahui bahwa sifat golongan darah dapat dimiliki oleh anak laki-laki maupun anak perempuan sehingga dapat dikatakan bahwa penurunan sifat golongan disebabkan atau terpaut kromosom autosom (bersifat autosomal). Penurunan  sifat golongan darah  dapat diturunkan baik dari ayah maupun ibu yang berarti tidak terjadi cara mewaris silang (Criss-cross inheritance), karena bila terjadi cara silang (Criss-cross inheritance) maka anak perempuan akan mewarisi sifat dari ayahnya dan anak laki-laki akan mewarisi sifat dari ibunya. Selain itu Penurunan sifat golongan darah di keluarga saya disebabkan oleh gen heterozigot karena keturunan dari orang tua yang memiliki golongan darah yang berbeda menghasilkan anak-anak yang memiliki golongan darah yang sangat bervariasi dan tidak selalu sama dengan kedua induknya.
Untuk peta silsilah kedua, yaitu silsilah sifat batas rambut jidat dapat dilihat pada peta silsilah bahwa generasi pertama (nenek-kakek) saya memiliki sifat resesif karena keturunannya semua resesif (batas rambut jidat cenderung datar).
Untuk peta silsilah ketiga, yaitu silsilah sifat ujung lidah membulat atau tidak dapat diketahui bahwa sifat ini dapat dimiliki oleh anak laki-laki maupun anak perempuan sehingga dapat dikatakan bahwa sifat ini merupakan sifat autosomal dan tidak terjadi cara mewaris silang (Criss-cross inheritance). Sifat lidah membulat merupakan sifat dominan tak penuh dalam keluarga saya karena setiap generasi ada yang memiliki sifat ini dan ada yang tidak, serta jumlahnya juga hampir sama.
Dalam penurunan sifat cuping telinga dikeluarga saya seperti pada peta silsilah, dapat diketahui bahwa sifat cuping telinga merupakan sifat autosomal karena semua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dapat memiliki sifat yang sama. Selain itu diketahui bahwa sifat cuping menggantung (EE) yang dimiliki parental dari generasi pertama (nenek) memiliki genotif  Ee (heterozigot) dan kakek Ee (heterozigot) sehingga keturunannya lebih banyak yang memiliki sifat cuping telinga menggantung dan ada yang memiliki cuping telinga menempel (ee).
            Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sifat golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, dan sifat cuping telinga merupakan sifat yang ditentukan oleh kromosom autosom, dan parental (orang tua) pada generasi I dan II di dalam silsilah keluarga saya memiliki gen-gen yang heterozigot karena keturunannya memiliki sifat yang sama dan berbeda dari kedua parentalnya (orangtua).











KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa :
v  Sifat terpaut kromosom seks adalah sifat yang diturunkan melalui kromosom seks, yaitu kromosom X dan Y.
v  karena Cuma anak laki-laki yang memiliki kromosom Y sedangkan perempuan tidak memiliki kromosom Y. Jadi sifat yang terpaut kromosom seks akan diturunkan bergantung dengan jenis kelamin.
v  Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul (tersembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut resesif.
























DAFTAR PUSTAKA
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.



0 komentar:

Cliksense

Blog Archive

Total Tayangan Halaman

Pengikut